Quran Surat Al-Baqarah Ayat 6
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ سَوَآءٌ عَلَيْهِمْ ءَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Arab-Latin : Innallażīna kafarụ sawā`un 'alaihim a anżartahum am lam tunżir-hum lā yu`minụn
Terjemah Arti : Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman.
Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 6
"Sesungguhnya orang-orang kafir itu larut dalam kesesatan dan pembangkangan mereka, maka ada atau tidak adanya peringatanmu kepada mereka akan sama saja".
Dan Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di,
( pakar tafsir abad 14 H )
Makna kata : كَفَرُواْ : Al-Kufru secara bahasa adalah penyelubungan dan penolakan. Adapun secara syariat adalah mendustakan Allah atau syariat yang dibawa oleh rasulNya baik sebagian atau keseluruhan.
سَوَآءٌ maknanya adalah sama saja mau diperingatkan ataupun tidak, karena tidak ada faidahnya. Sebab Allah sudah memutuskan untuk tidak memberikan hidayahNya kepada mereka.
ءَأَنذَرۡتَهُمۡ : Al-Indzaar artinya ancaman terhadap balasan dari kekufuran, kedzaliman, dan kerusakan di muka bumi.
Makna ayat : Setelah Allah menyebutkan tentang orang-orang mukmin, bertakwa, lagi mendapatkan hidayah serta keberuntungan, dilanjutkan dengan menyebutkan tentang golongan orang-orang kafir, sesat, lagi merugi dalam firmanNya : “Sesungguhnya orang-orang yang kafir...” Allah Ta’ala mengabarkan bahwa mereka tidak siap untuk beriman sampai-sampai mau diperingatkan ataupun tidak hasilnya tetap sama saja
Pelajaran dari ayat ini ialah Penjelasan mengenai sunnatullah bagi orang-orang yang menentang, sombong, dan terus menerus dalam kekufurannya bahwa Allah mengharamkan hidayah bagi mereka, dengan cara melumpuhkan panca inderanya yang mengakibatkan mereka tidak dapat mengambil manfaat, dan pada akhirnya mereka tidak beriman dan tidak mendapat petunjuk
Sedang dengan Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
6-7. Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang mendustakan Dia dan rasul-Nya tidak akan dapat dinasehati dan dicegah dari perbuatannya tersebut karena kesombongan dan kebodohan mereka.
Dan ini adalah alasan dari keinginan besar nabi agar mereka beriman, sebab mereka tetap dalam kekafiran baik itu jika mereka diberi nasehat dan dakwah maupun jika mereka dibiarkan begitu saja, hal ini karena Allah telah menutup hati mereka sehingga tidak dapat dimasuki dan ditembus oleh keimanan, sehingga mereka tidak dapat mengerti apa yang bermanfaat bagi mereka; pendengaran mereka juga ditutup sehingga tidak dapat mendengar apa yang berfaidah bagi mereka; dan Allah menjadikan penghalang pada penglihatan mereka yang menghalangi mereka dari melihat hal yang bermanfaat.
Ini semua merupakan hukuman bagi mereka di dunia, sedangkan di akhira mereka akan mendapatkan azab yang pedih.
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Pada ayat 6-7 ini. Allah mengabarkan bahwa mereka orang-orang kafir tidak beriman, dan yang pastinya tidak seluruh orang kafir, dan yang dimaksud adalah ketika turun kedua ayat ini maka orang-orang kafir terbagi menjadi dua golongan. Golongan Pertama : sebagian dari para pembesar quraisy seperti abu jahl dan abu lahab, dan yang lainnya yang mereka membenci tauhid dan seruan kepadanya, mereka menolak dan menyiksa orang-orang yang berislam, mereka memaksa agar kaum muslimin hijrah ke habasyah,
Mereka berkata : Apakah kalian ingin menjadikan tuhan menjadi tuhan yang satu?, Sungguh ini adalah perkara yang mengherankan. (Shod : 5).
Mereka juga berkata : Kami tidak akan beriman dengan Al-Qur’an ini dan tidak juga kepada apa yang di hadapannya. (Saba : 31),
yaitu dengan kerisalahan yang sebelumnya, telah sampai kepada mereka sehingga mereka membenci dan dendam sembari berkata : Wahai Rabb, kalau memang ini adalah sebuah kebenaran dari sisimu maka turunkanlah hujan batu dari langit atau datangkan kepada kami adzab yang pedih. (Al Anfal : 32);
Padahal Allah telah menciptakan mereka di atas fitrah, dan Allah jadikan mereka dapat memilih sebagaimana manusia yang lain, akan tetapi mereka lebih memilih kesesatan dan tetap di atas kekafiran, maka janganlah engkau wahai Nabi Allah takut karena mereka tidak akan beriman selamanya, oleh sebab itu Allah menutup hati mereka, pandangan mereka dan telinga mereka, terkuncinya mereka ini sebagai balasan dan tidak hanya sekali mereka demikian.
Golongan yang Kedua mereka adalah yang beriman akan tetapi murtad dan munafik, Allah berfirman akan mereka : Itulah mereka yang telah beriman kemudian kafir maka dikuncilah hati mereka. (Al Munafikun : 3).
Adapun orang-orang kafir yang lain, maka mereka tergantung akan sampainya dakwah (kepada mereka). Dan bukti yang bahwasanya waktu turun pada kedua kafir yang telah disebutkan sebelumnya adalah bahwasanya seluruh orang-orang kafir dan yang disekitar mereka masuk islam setelah fathul mekkah dan setelah diperangi oleh muhajirin dan anshar untuk menegakkan kalimat Allah; Bahkan di antara mereka orang-orang kafir ada yang masuk islam kemudian menjadi panglima perang semisal Khalid bin Walid, Amr bin Ash dan selain dari mereka.
Kemudian Allah menutup ayat ini dengan dikabarkan bahwa tempat kembali bagi kedua kelompok kafir ini adalah kepada adzab yang pedih pada hari kiamat yang tidak ada yang mengetahui dahsyatnya kecuali hanya Allah saja.
Dan tidak diragukan bahwasanya bagi siapa saja yang disifati dengan sifat sebagaimana dua golongan kafir ini maka dia semisal dengan mereka dan hukumannya sebagaimana mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar